Beberapa hari yang lalu saya mengutak-atik komputer. Maksud saya, membongkar isi file-nya. Betapa terkejutnya saya, ketika melihat kumpulan foto perjalanan saya ke Pulau Menjangan. Hah. Saya pikir file itu sudah lenyap karena saya sempat meng-update antivirus beberapa kali sebelum saya menemukannya. Foto-foto itu demikian berharga sehingga saya langsung menggadakannya ke flashdisk, dan muncullah keinginan untuk posting di blog ini.
Saya kembali terkenang perjalanan itu. Kalau tidak salah, waktu itu saya baru masuk SMA. Jadi, kalau di foto ada orang kecil, kurus, dan memakai baju striped merah putih, itulah saya (Hehehe…). Perjalanan dimulai dari Singaraja, menuju sekitar 60 km ke barat, ke sebuah pelabuhan bernama Labuhan Lalang. Ini adalah satu-satunya akses menuju ke Pulau Menjangan. Sewa boat sekitar Rp.125.000,- termasuk cukup mahal ketika waktu itu, yaitu pada 2003. Tapi tak apalah. Semua itu pasti tak sebanding dengan apa yang menanti saya di pulau kecil itu.
Penyeberangan memakan waktu sekitar 20 menit. Laut biru mendominasi pemandangan. Laut biru itu berubah menjadi hijau ketika boat merapat ke pulau. Saya dapat melihat dasar laut yang penuh karang, ikan warna-warni, dan mollusca. Inilah yang menjaga nama Pulau Menjangan sebagai surga bagi para penyelam selama bertahun-tahun.
Pulau itu gersang sekali. Konon, katanya tak ada air bersih. Yang ada hanya rumput kering, semak-semak, dan pohon meranggas. Tapi satu hal yang menakjubkan adalah pemandangannya. Ini sama seperti laut di film Cast Away. Biru lalu tergradasi dengan warna hijau. Belum lagi suasana spiritual yang kental sekali. Semua itu menciptakan sensasi yang tiada
Sampai detik ini, hanya itu yang saya ingat. Dan setelah 5 tahun berlalu, saya jadi ingin lagi ke pulau itu. Hitung-hitung untuk mengingat kembali kenangan itu. Hehehe…