Sewaktu ada upacara adat di Tabanan, saya bertemu dengan sepupu jauh. Dia baru saja berumur 4-5 tahun, baru masuk TK. Namanya Aulia. Awalnya, dia agak sedikit canggung bertemu saya. Tapi lama kelamaan, dia semakin nempel sama saya. Apa-apa sama Om Kenneth. Keluar sama Om Kenneth. Makan sama Om Kenneth. Saya sih tak keberatan, toh dia lucu sekali
Sampai pada suatu hari, dia berlari-lari menyongsong saya. Katanya, dia baru saja membeli slurry balloon di warung sebelah. Agak mengejutkan juga, anak sekecil itu bisa membeli barang sendirian. Tapi yang jadi masalah, dia tak bisa meniup balon itu. Alhasil saya yang jadi sasaran untuk meniupkan balon untuk Aulia.
Balon pertama jadi. Dia senang sekali dan meminta untuk dibuatkan lagi. Balon kedua selesai. Namun ternyata dia masih belum puas. Akhirnya, saya habiskan saja semua cairan balon agar ia tak merengek lagi.
Tanpa saya sadari, Bli Pala—teman kakak saya—mengabadikan momen-momen itu lewat lensa kamera. Dan hasilnya luar biasa sekali. Ini beberapa tangkapan ekspresi saya bersama Aulia. Foto itu tak hanya bagus dan bernilai artistik tinggi, tapi juga mencitrakan diri saya sebagai penyayang anak. Haha. Thanks to Bli Pala.
1 comment:
Mantap banget fotonya.......ditambah cerita jadi klop banget....
Post a Comment